PERILAKU NEGATIF DALAM INTERPERSONAL ONLINE-RELATION
Dengan seiringnya perkembangan
teknologi (IPTEK) yang sangat pesat, membuat perusahaan-perusahaan gadget menciptakan gadget-gadget yang semakin
canggih dan semakin mudah untuk dibawa kemana-mana. Begitu juga dengan jaringan
yang semakin terbuka luas membuat internet semakin mudah diakses. Menurut
(Heidjen, 2000; Hubona & Geitz, 1997; Kwon & Chidambaram, 2000;
Malhotra & Galletta, 1999), Individu yang merasa bahwa sebuah teknologi mudah
untuk digunakan, maka persepsi kemudahan penggunaan akan meningkat, demikian
sebaliknya.
Dengan internet seluruh informasi
terupdate dari berbagai penjururu dunia bisa kita dapatkan, begitu juga berbagai
macam hal bisa kita dapatkan, sehingga banyak sekali perilaku-perilaku yang
dilakukan oleh para pengguna internet, seperti mengakses media sosial, mencari
informasi, mengirim dan menerima e-mail, mendownload, chatting, belajar, main
games, membaca dan mendownload e-book, menjual dan membeli produk, membaca komik
online dan sebagainya. Menurut
http://publikasi.pasca.ugm.ac.idfilesseminarPKP.pdf
·
Kecanduan
media sosial (twitter dan facebook)
Banyak
sekali pengguna internet yang mengakses media sosial seperti facebook dan
twitter, mudahnya mengakses media sosial ini, membuat hampir semua orang
didunia memiliki account facebook dan twitter. Dengan facebook dan twitter kita
bisa berkomunikasi dengan teman lama kita baik di dalam kota, luar kota,
ataupun diluar negeri baik yang kita kenal ataupun yang tidak kita kenal. Facebook
dan twitter adalah media sosial yang sering kali dikunjungi oleh pengguna
internet, sehingga tak sedikit orang yang suka dan kecanduan pada media sosial ini.
Bisa kita lihat setiap orang pengguna facebook dan twitter akan membuka tablet,
dan smartphonenya 5-10 menit dari setiap celah aktivitasnya. Sebagian besar
pengguna media sosial yang mengalami kecanduan sangat sulit terpisahkan dari
gadgetnya, satu jam saja ia melepaskan gadgetnya ia merasa seperti ada hal yang
kurang dari dalam dirinya, beberapa remaja juga membuka gadgetnya 10 menit
sebelum tidur. Pengguna media sosial
biasanya melakukan perilaku seperti mengupdate kondisi, dan keberadaan dimana
ia berada, namun semakin kesini media sosial seperti facebook dan twitter yag
harusnya digunakan untuk berkomunikasi, telah disalahgunakan beberapa orang
untuk saling sindir-menyindir melalui status facebok, atau pun compose tweet.
Sehingga tak sedikit kasus dari sindir menyindir dengan tak sengaja sampai pada
penyemaran nama baik, akibatnya sampai pada ranah hukum. Hal ini sangat
disayangkan media sosial yang harusnya di gunakan untuk berkomunikasi dengan
baik, tapi justru digunakan dengan fungsi yang tidak semestinya.
·
Kecanduan
games online
Tak
sedikit pula pengguna internet yang sangat gemar bermain game, selain dpat
mengubah mood, games online juga dapat mengurangi stress dari aktifitas yang
kita lakukan setiap harinya. Pecandu game online akan menghabiskan 10-12 jam
waktunya untuk bermain game online. tak sedikit pengguna games online adalah
anak sd, smp, dan sma yang saya temukan diwarnet, mereka bermain game online
pada waktu jam sekolah berlangsung, akibatnya tak jarang pecandu game online
putus sekolah. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan, jam sekolah yang harusnya
di gunakan untuk belajar sebagai bekal masa depan disia-siakan hanya untuk
bermain game. Disini peran orang tua sangat dibutuhkan, perhatian orang tua
juga konrol dari orang tua bisa mengurangi pecandu game online.
·
Kebebasan
mengakses situs-situs pornografi
Menurut
http://publikasi.pasca.ugm.ac.idfilesseminarPKP.pdf Dan menurut sumber yang sama, 67% pernah mengakses situs porno
(mereka yang mengunduh berusia 10-15 tahun dan paling banyak antara 10-13
tahun), dan 61% sudah pernah menonton film porno (mereka yang mengunduh berusia
10-15tahun dan paling banyak antara10-13 tahun). Ketersedianya banyak situs
berbau pornografi membuat anak-anak berusia 10-15 semakin mudah untuk
mendapatkan informasi pornografi. Hal ini membuat perilaku hubunga seksual pada
sepasang kekasih dibawah umur semakin meningkat, akibatnya banyak orang yang
melakukan aborsi akibat hamil diluar nikah.
Kesimpulan :
Internet dapat menyebabkan adanya
kemungkinan munculnya kecanduan, dan adanya anti sosial. Internet dapat menimbulkan sebuah kecanduan yang parah.
Banyak contohnya yang terjadi di kalangan masyarakat sekarang ini, seorang anak
rela berjam-jam ada di depan komputernya untuk menggunakan internet tanpa
henti. Internet digunakannya untuk banyak hal, sampai-sampai ia lupa untuk
makan dan melakukan aktivitas lainnya. Hal tersebut dapat berdampak buruk dan
bila dibiarkan akan menjadi semakin parah, karena sebuah kecanduan akan susah
untuk dihilangkan jika hal tersebut sudah terbiasa dan tidak dicegah.Internet
dapat mengurangi sifat sosial seseorang, dengan menggunakan internet yang
berlebihan, terkadang seseorang enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Ia akan lebih memilih untuk seharian berada di depan komputer seharian dan
dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga akhirnya melupakan kodratnya
sebagai manusia sosial yang perlu untuk berinteraksi dengan orang lain.
Sumber
referensi ;
http://afiantika.blogspot.com/2012/11/perilaku-negatif-dalam-interpersonal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar