Kamis, 30 Januari 2014

PERILAKU NEGATIF DALAM INTERPERSONAL ONLINE-RELATION

PERILAKU NEGATIF DALAM INTERPERSONAL ONLINE-RELATION


Dengan seiringnya perkembangan teknologi (IPTEK) yang sangat pesat, membuat perusahaan-perusahaan  gadget menciptakan gadget-gadget yang semakin canggih dan semakin mudah untuk dibawa kemana-mana. Begitu juga dengan jaringan yang semakin terbuka luas membuat internet semakin mudah diakses. Menurut (Heidjen, 2000; Hubona & Geitz, 1997; Kwon & Chidambaram, 2000; Malhotra & Galletta, 1999), Individu yang merasa bahwa sebuah teknologi mudah untuk digunakan, maka persepsi kemudahan penggunaan akan meningkat, demikian sebaliknya.   
Dengan internet seluruh informasi terupdate dari berbagai penjururu dunia bisa kita dapatkan, begitu juga berbagai macam hal bisa kita dapatkan, sehingga banyak sekali perilaku-perilaku yang dilakukan oleh para pengguna internet, seperti mengakses media sosial, mencari informasi, mengirim dan menerima e-mail, mendownload, chatting, belajar, main games, membaca dan mendownload e-book, menjual dan membeli produk, membaca komik online dan sebagainya. Menurut http://publikasi.pasca.ugm.ac.idfilesseminarPKP.pdf

Namun tak semua hal yang diakses diinternet adalah positif, ada juga hal-hal negatif seperti kecanduan media sosial, kecanduan game online, dan bebasnya mengunjungi situs-situs pornografi. Hal ini menyebabkan munculnya perilaku-perilaku negatif yang tentunya memiliki dampak yang negatif pula.
·         Kecanduan media sosial  (twitter dan facebook)
Banyak sekali pengguna internet yang mengakses media sosial seperti facebook dan twitter, mudahnya mengakses media sosial ini, membuat hampir semua orang didunia memiliki account facebook dan twitter. Dengan facebook dan twitter kita bisa berkomunikasi dengan teman lama kita baik di dalam kota, luar kota, ataupun diluar negeri baik yang kita kenal ataupun yang tidak kita kenal. Facebook dan twitter adalah media sosial yang sering kali dikunjungi oleh pengguna internet, sehingga tak sedikit orang yang suka dan kecanduan pada media sosial ini. Bisa kita lihat setiap orang pengguna facebook dan twitter akan membuka tablet, dan smartphonenya 5-10 menit dari setiap celah aktivitasnya. Sebagian besar pengguna media sosial yang mengalami kecanduan sangat sulit terpisahkan dari gadgetnya, satu jam saja ia melepaskan gadgetnya ia merasa seperti ada hal yang kurang dari dalam dirinya, beberapa remaja juga membuka gadgetnya 10 menit sebelum tidur.  Pengguna media sosial biasanya melakukan perilaku seperti mengupdate kondisi, dan keberadaan dimana ia berada, namun semakin kesini media sosial seperti facebook dan twitter yag harusnya digunakan untuk berkomunikasi, telah disalahgunakan beberapa orang untuk saling sindir-menyindir melalui status facebok, atau pun compose tweet. Sehingga tak sedikit kasus dari sindir menyindir dengan tak sengaja sampai pada penyemaran nama baik, akibatnya sampai pada ranah hukum. Hal ini sangat disayangkan media sosial yang harusnya di gunakan untuk berkomunikasi dengan baik, tapi justru digunakan dengan fungsi yang tidak semestinya.
·         Kecanduan games online
Tak sedikit pula pengguna internet yang sangat gemar bermain game, selain dpat mengubah mood, games online juga dapat mengurangi stress dari aktifitas yang kita lakukan setiap harinya. Pecandu game online akan menghabiskan 10-12 jam waktunya untuk bermain game online. tak sedikit pengguna games online adalah anak sd, smp, dan sma yang saya temukan diwarnet, mereka bermain game online pada waktu jam sekolah berlangsung, akibatnya tak jarang pecandu game online putus sekolah. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan, jam sekolah yang harusnya di gunakan untuk belajar sebagai bekal masa depan disia-siakan hanya untuk bermain game. Disini peran orang tua sangat dibutuhkan, perhatian orang tua juga konrol dari orang tua bisa mengurangi pecandu game online.
·         Kebebasan mengakses situs-situs pornografi
Menurut http://publikasi.pasca.ugm.ac.idfilesseminarPKP.pdf Dan menurut sumber yang sama, 67% pernah mengakses situs porno (mereka yang mengunduh berusia 10-15 tahun dan paling banyak antara 10-13 tahun), dan 61% sudah pernah menonton film porno (mereka yang mengunduh berusia 10-15tahun dan paling banyak antara10-13 tahun). Ketersedianya banyak situs berbau pornografi membuat anak-anak berusia 10-15 semakin mudah untuk mendapatkan informasi pornografi. Hal ini membuat perilaku hubunga seksual pada sepasang kekasih dibawah umur semakin meningkat, akibatnya banyak orang yang melakukan aborsi akibat hamil diluar nikah.  
Kesimpulan :
Internet dapat menyebabkan adanya kemungkinan munculnya kecanduan, dan adanya anti sosial. Internet dapat menimbulkan sebuah kecanduan yang parah. Banyak contohnya yang terjadi di kalangan masyarakat sekarang ini, seorang anak rela berjam-jam ada di depan komputernya untuk menggunakan internet tanpa henti. Internet digunakannya untuk banyak hal, sampai-sampai ia lupa untuk makan dan melakukan aktivitas lainnya. Hal tersebut dapat berdampak buruk dan bila dibiarkan akan menjadi semakin parah, karena sebuah kecanduan akan susah untuk dihilangkan jika hal tersebut sudah terbiasa dan tidak dicegah.Internet dapat mengurangi sifat sosial seseorang, dengan menggunakan internet yang berlebihan, terkadang seseorang enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Ia akan lebih memilih untuk seharian berada di depan komputer seharian dan dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga akhirnya melupakan kodratnya sebagai manusia sosial yang perlu untuk berinteraksi dengan orang lain.
Sumber referensi ;
 
http://afiantika.blogspot.com/2012/11/perilaku-negatif-dalam-interpersonal.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar